Wali Kota Banjarmasin Prioritaskan Lingkungan Bersih, Sampah Jadi PR Utama

Rapat Paripurna penyampaian pidato sambutan Walikota Banjarmasin awal masa jabatan 2025-2030 pada Senin (3/3/2025) (foto: prokom)

BANJARMASIN – Wali Kota Banjarmasin, Muhammad Yamin, menegaskan komitmennya untuk menuntaskan permasalahan persampahan di kota ini. Dalam pidato perdananya pada Rapat Paripurna DPRD Banjarmasin, Senin (3/3/2025), Yamin menekankan pentingnya koordinasi dan kerja sama semua pihak guna mencari solusi efektif, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.

“Dengan kerja sama dan sinergi semua pihak, bersama-sama kita berupaya menuntaskan permasalahan sampah di kota seribu sungai ini,” ujar Yamin dalam pidatonya di hadapan anggota DPRD Banjarmasin.

Yamin menegaskan bahwa setelah resmi dilantik, program prioritas pemerintahannya adalah penanganan sampah dan normalisasi sungai. Menurutnya, dua aspek tersebut menjadi kunci utama dalam mewujudkan tata kelola lingkungan yang lebih baik di Banjarmasin, termasuk dalam mengatasi masalah banjir yang kerap terjadi saat musim hujan.

Sebagai langkah awal, Pemkot Banjarmasin berencana mengadakan audiensi dengan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) untuk mencari solusi terhadap permasalahan pengelolaan sampah, terutama terkait Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) Basirih yang saat ini ditutup.

“Kami akan terus mencoba beraudiensi dengan kementerian di sana dan memaparkan rencana pengelolaan sampah di Banjarmasin imbas TPA Basirih ditutup,” jelasnya.

Penutupan TPA Basirih yang diberlakukan sejak 1 Februari 2025 oleh KLHK akibat penggunaan sistem terbuka (open dumping) telah berdampak pada meningkatnya timbunan sampah di berbagai titik kota. Saat ini, Banjarmasin menghasilkan sekitar 650 ton sampah per hari, sementara kapasitas pembuangan ke TPA Regional Banjarbakula di Kota Banjarbaru hanya dibatasi 105 ton per hari.

Guna mengatasi masalah ini, Pemkot Banjarmasin tengah mengkaji penerapan Underground Refuse System (URS), sebuah sistem penampungan sampah bawah tanah yang dinilai lebih modern dan efisien.

“Jika diberi kepercayaan oleh masyarakat, kami akan mulai menerapkan sistem URS pada akhir tahun ini dan mengusulkan program ini dalam APBD mendatang,” ungkap Yamin.

Sistem URS diharapkan mampu mengatasi keterbatasan lahan TPS, mengurangi tumpukan sampah di perkotaan, serta meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan limbah domestik.

Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRD Banjarmasin, Rikval Fachruri, menyampaikan bahwa pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemkot dalam menangani permasalahan sampah.

Namun, ia juga mengingatkan agar pemerintahan di bawah kepemimpinan Yamin-Ananda tidak hanya fokus pada isu persampahan, tetapi juga memperhatikan sektor lain yang tak kalah penting, seperti kesehatan dan pendidikan.

“Pada intinya, kami siap berkolaborasi demi terwujudnya visi-misi Banjarmasin Maju dan Sejahtera,” tegas Rikval.

Dengan adanya sinergi antara pemerintah kota, DPRD, serta dukungan masyarakat, diharapkan permasalahan lingkungan di Banjarmasin dapat segera diatasi, sehingga kota ini dapat berkembang menjadi wilayah yang lebih bersih, sehat, dan nyaman bagi warganya. (kabarpilihan)

Penulis Sultan
Editor Sultan

Artikel Lainnya

Solverwp- WordPress Theme and Plugin

Scroll to Top