BANJARBARU – Dalam penyelenggaraan ibadah haji tahun 1446 H/2025 M, Kantor Wilayah Provinsi Kalimantan Selatan melalui Bidang penyelenggaraan Haji dan Umrah telah menyiapkan dan melaksanakan proses dokumen administrasi haji, pelunasan jamaah haji sesuai target kouta haji dan menyusun kelompok terbang (kloter) sesuai dengan jumlah jemaah haji.
Provinsi Kalimantan Selatan mendapat kouta jemaah haji sebanyak 3.818 orang dengan rincian kouta jemaah haji urut porsi sebanyak 3.627 orang dan jemaah haji prioritas lansia sebanyak 191 orang jemaah haji.
Melansir dari kalsel.kemenag.go.id, Kuota jemaah haji Provinsi Kalimantan Selatan tersebut telah terpenuhi, bahkan mendapatkan tambahan mutasi masuk 23 orang dari provinsi lain sehingga jumlah keseluruhan jemaah haji Kalimantan Selatan yang akan di berangkatkan dari Embarkasi Banjarmasin sebanyak 3.841 jamaah.
Dalam pemberangkatan jemaah haji tahun 1446 H/2025 M, Embarkasi BDJ Provinsi Kalimantan Selatan terbagi dalam 13 Kloter yang terdiri dari 9 Kloter Kalsel 3 Kloter Kalteng dan 1 Kloter Gabungan Kalsel dan kalteng.
Setiap kloter diisi sebanyak 423 jemaah terdiri dari 419 jemaah haji dan 4 orang petugas yaitu 1 orang ketua kloter (TPHI), 1 orang pembimbing ibadah (TPIHI) dan 2 Orang dari tenaga kesehatan (TKHI).
Disamping 4 orang petugas tersebut, masing-masing kloter juga didampingi Petugas Haji Daerah (PHD) dengan jumlah keseluruhan sebanyak 32 orang.
Tercatat, Jemaah Haji Embarkasi Banjarmasin tertua atas nama Norhayati Darmawan Ramli (92) asal Hulu Sungai Tengah Kloter BDJ 12 dan jemaah yang termuda atas nama Sabila Ajrina (18) asal Hulu Sungai Utara kloter BDJ 8.
Proses pemberangkatan jemaah haji embarkasi Banjarmasin dibagi 2 gelombang, yaitu Gelombang I (Kloter Bdj 1 sd 6) diberangkatkan dari Bandara Syamsuddin Menuju Bandara Internasional Pangeran Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA) Madinah dan Gelombang II (Bdj 7 sd 13) diberangkatkan dari Bandara Syamsuddin Noor menuju Bandara Internasional King Abdulaziz Jeddah.
Penginapan Jemaah Haji Kalsel pada tahun ini menempati pemondokan di daerah Jarwal, Raudah dan Syisyah dengan jarak ke Masjidil Haram kurang lebih dari 2 sd 6 km.
Jemaah haji yang menempati pemondokan di Mekkah difasilitasi dengan bus shalawat untuk menuju Masjidil Haram. Bus shalawat ini merupakan bagian dari layanan transportasi yang disediakan oleh pemerintah Indonesia bagi jemaah haji beroperasi selama 24 jam.
Rangkaian ibadah haji di Mekkah mencakup ihram, wukuf di Arafah, mabit di Muzdalifah, lempar jumrah di Mina, tawaf ifadhah, sai, dan tahalul.
Rangkaian ibadah haji di Madinah meliputi salat Arbain di Masjid Nabawi, ziarah ke makam Nabi Muhammad SAW dan para sahabat, serta mengunjungi tempat-tempat bersejarah di Madinah. Jemaah juga dianjurkan untuk berdoa di Raudhah dan memperbanyak amal ibadah lainnya.
Cuaca di Arab Saudi selama musim haji 2025 diprediksi akan mengalami panas ekstrem. Jemaah haji diharapkan membawa pakaian dan perlengkapan khusus untuk menghadapi musim panas.
Musim panas di musim haji ini bukanlah kali pertama, pada tahun-tahun sebelumnya pun Saudi dilanda suhu panas ekstrem. Pada musim haji tahun 2024, suhu di Saudi berada di kisaran 46°C hingga 51°C. (kabarpilihan)