JAKARTA– Komisi III DPRD Kalsel yang membidangi infrastruktur dan pembangunan, mendatangi Kementerian Perhubungan Republik Indonesia (Kemenhub RI) dalam rangka mengusulkan penambahan dan pembenahan fasilitas halte Trans Banjarbakula.
Hal itu sebagaimana diungkap Ketua Komisi III DPRD Kalsel, Apt. Mustaqimah ketika memimpin rombongan Komisinya untuk beraudiensi ke Kemenhub RI membawa sejumlah aspirasi dari masyarakat Banua terkait angkutan umum masal perkotaan pada Kamis, (12/12/2024).
Menurut Mustaqimah, penambahan dan pembenahan fasilitas halte Trans Banjarbakula sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kenyamanan dan keselamatan para pengguna transportasi tersebut.
Ia menjelaskan bahwa aspirasi ini muncul dari banyaknya keluhan masyarakat terkait kondisi halte yang dinilai kurang layak dan minim fasilitas pendukung.
“Tentu kita menginginkan halte yang representatif, dari segi keamanan dan kenyamanan pengguna moda transportasi itu perlu diperhatikan,” jelasnya.
Beberapa lagi lanjutnya perlu pembenahan dan penambahan karena banyak halte yang hanya ada penanda haltenya saja, tanpa ada bangunan apa-apa selain itu.
Usulan Komisi III DPRD Kalsel ini mendapat sambutan positif dari pihak Kemenhub RI. Beberapa waktu yang lalu, ujar Kasubdit Fasilitas Pendukung dan Integrasi Moda, DIT. Prasarana Transportasi Jalan, Astri Widiani, mengatakan pihaknya sudah melakukan survei ke Kalsel.
Survei tersebut dalam rangka untuk meninjau langsung sejumlah halte untuk melakukan kajian kelayakan pembangunan fasilitas pendukung integrasi moda di Kota Banjarmasin sebagai dukungan angkutan umum massal perkotaan, dalam hal ini Trans Banjarbakula.
Total ada 15 titik halte yang akan dipugar atau dibuat di sepanjang rute masing-masing koridor yang sudah ada. Kemenhub RI mengatakan kemungkinan pembangunan ini dimasukkan ke pagu anggaran 2026, sepanjang aset dan lahan sudah disediakan oleh pemerintah kota/kabupaten dan kesediaan perawatan oleh pemerintah provinsi. (kabarpilihan)